Membahana nya Suasana Hatiku


MengAPA  ? Danau asmaraku mulai mengering ..karena sang musim hujan tak kunjung datang..sang musafir pembawa air yang diharap..tak kunjung tiba..mentari semakin berani memarahi ku dengan sinar tajamnya yang mampu mengering kan danau asmaraku..kini danau ku mengering..dijilat sang mentari" mu" yang tak sudi pergi..

Sayanku..nyata engkau didepan mataku..tapi tak dapat kugenggam lagi..
nyata engkau berada dalam ruang hatiku..namun dirimu tak mampu kujamah..


nyata engkau dalam ingatan kepalaku..namun tak dapat kukejar..
sang srikandi mencoba tetap tegar..meski panah beracun telah mengalir dalam darah nadinya..
srikandi luluh lantak..
mengakui kekalahannya dimedan juang yang penuh dengan orang - oran yang mencibir dan yang membencinya ...

Darah..peluh..nanah.. Menutupi wajah sang srikandi..hembusan nafas terakhir memukau sang pangeran..
untuk menjadi malaikat penolongnya..
Remuk redam tak tertahan..ketika sang pangeran tersadar..
Akan duka..cela... pahit... getir... yang ditutupi sang srikandi dengan bibir senyum manisnya ..yang telah kaku mati..
Sang pangeran berlari secepat kilat..memapah sang srikandi mati laksana kapas..
haru biru mewarnai danau asmaraku yang mulai dialiri air hidup..
meski sang penghuni danau sudah mati..
pilu menusuk hati..lembam pacu jantung henti..sang mentaripun menutup diri dibalik awan mendung yang penuh sesal.. 

Tidak ada komentar: